Lamaran Pernikahan: Syarat, Tips, Seserahan serta Susunan Acara

Lamaran pernikahan merupakan salah satu prosesi yang biasa dilakukan sebelum melangsungkan pernikahan. Acara ini merupakan acara pertemuan resmi kedua keluarga untuk membicarakan prihal pernikahan. Karena prosesi lamaran merupakan acara yang resmi, maka dibutuhkan susunan acara lamaran yang matang agar acara lamaran dapat berjalan dengan lancar.

Sebelum lanjut, ada sedikit informasi untuk calon mempelai pengantin. Jika anda sedang mencari make up artist profesional untuk prewedding, pesta dan rias pengantin. Anda dapat menggunakan MUA Parasayu. Dengan MUA yang berpengalaman dan berkualitas, tentu hasil riasan pada hari pernikahan akan tampak cantik memukau. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon/WA 0895404100004 atau menghubungi website https://mua.parasayu.net/.

Syarat Mengadakan Acara Lamaran

Seperti yang sudah di singgung di atas, acara lamaran merupakan acara yang resmi. Oleh karena itu ada beberapa syarat mengadakan lamaran yang biasa dilakukan oleh masyarakan pada umumunya. Apa saja syaratnya? Dibawah ini ada beberapa syarat dalam mengadakan acara lamaran.

1. Menghadirkan Kedua Keluarga Besar

Bagi yang masih awam tentu bertanya-tanya, apa yang dilakukan saat lamaran? Bertemunya kedua keluarga pada acara lamaran yaitu untuk mendiskusikan prihal pernikahan yang akan dilangsungkan. Pada momen ini pihak dari pria yang di wakilkan oleh keluarga mengutarakan maksud dan tujuan, kemudian keluarga pihak wanita menjawab maksud dan tujuan tersebut.

Oleh karena itu, dalam melangsungkan lamaran kehadiran keluarga bisa dikatakan suatu kewajiban. Karena pada acara ini pihak dari keluarga besar akan memutuskan prihal pernikahan.

2. Calon Mempelai Pria Membawa Seserahan Lamaran

Meski bukan hal yang wajib, namun pada acara lamaran biasanya pihak keluarga pria akan memberikan barang-barang seserahan. Barang-barang seserahan ini juga di simbolkan sebagai kesanggupan dari calon mempelai pria untuk menafkahi dari calon mempelai wanita.

3. Memberikan Benda Pengikat Lamaran

Selanjutnya, ketika lamaran tersebut sudah disetujui oleh keluarga dari pihak wanita, maka kedua calon pasangan tersebut akan memberikan barang pengikat sebagai tanda bahwa kedua pasangan tersebut sudah terikat. Barang yang biasa digunakan sebagai pengikat yaitu cincin lamaran atau plakat yang menandakan kedua pasangan tersebut sudah saling terikat.

• Baca Juga : 9 Tradisi Upacara Pernikahan Adat Sunda
• Baca Juga : 7 Pilihan Tempat Intimate Wedding Jakarta

Tips Mengadakan Lamaran Pernikahan

Bagi anda yang masih awam mengenai lamaran pernikahan, tentu banyak hal yang tidak di ketahui. Agar acara lamaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai rencana, berikut ini ada beberapa tips yang dapat anda lakukan.

1. Menyiapkan Susunan Acara

Langkah pertama yaitu kita harus membuat susunan acara lamaran yang akan di selenggarakan. Hal ini berfungsi agar acara dapat sesuai dengan apa yang di harapkan. Dalam penyusunan acara lamaran, baiknya kita sesuaikan dengan acara apa saja yang akan dibahas pada acara lamaran tersebut.

2. Gunakan MC untuk Memandu Acara Lamaran

Kemudian kita harus menentukan pemandu acara. Pemandu acara atau MC sangat berperan besar untuk mengatur jalanya acara agar lancar dan sesuai dengan susunan acara yang sudah dibuat. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan MC yang berpengalaman dalam memandu acara lamaran tersebut.

3. Tentukan Pembicara Perwakilan Keluarga

Karena ini merupakan acara resmi, maka kita harus mempesiapakan orang sebagai perawakilan keluarga untuk berbicara pada acara tersebut. Sehingga pada saat pelaksanaannya, pihak keluarga tidak kaku dalam berdiskusi pada acara lamaran.

4. Pastikan Sound System Layak Pakai

Karena ini merupakan acara yang cukup besar tentu banyak tamu yang akan hadir. Oleh karena itu, sound system mempunyai peranan yang cukup penting untuk melancarkan komunikasi pada momen lamaran. Baiknya kita pastikan sound system dapat berfungsi dengan baik agar pada saat pelaksanaan tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

5. Gunakan Dekorasi Simpel

Meski ini hanya acara lamaran, namun baiknya kita memantaskan acara tersebut. Dengan menggunakan dekorasi simpel rasanya sudah cukup untuk membuat suasana menjadi lebih baik. Biasanya untuk dekorasi lamaran juga tidak membutuhkan biaya yang mahal.

6. Siapkan Tim Dokumentasi

Kemudian kita harus menyiapkan tim dokumentasi. Tim dokumentasi berfungsi untuk merekam momen yang terjadi saat acara lamaran berlangsung. Untuk meminimalisir biaya pernikahan, anda dapat menggunakan teman atau kerabat untuk menjadi tim dokumentasi.

7. Tentukan Jumlah Tamu yang Hadir

Selanjutnya tentukan jumlah tamu yang akan menghadiri acara lamaran. Hal ini berfungsi untuk mengetahui jumlah makanan dan minuman yang perlu di persiapkan dalam menjamu para tamu yang hadiri di acara lamaran. Sehingga kita bisa mengetahui dan merencanakan anggaran biaya yang harus di keluarkan untuk membuat jamuan pada acara lamaran.

• Baca Juga : 6 Pilihan Tempat Intimate Wedding Surabaya
• Baca Juga : Susunan Acara Akad Nikah Syar’i

Barang Seserahan Lamaran

Seperti yang sudah disinggung di atas, pada acara lamaran pihak pria membawa barang-barang seserahan untuk calon mempelai wanita. Barang-barang ini mempunyai maksud bahwasanya pihak pria sanggup untuk menafkahi calon mempelai wanita dalam kehidupan berumah tangga. Lalu, lamaran pernikahan bawa apa saja? Dibawah ini ada beberapa barang seserahan lamaran seserahan yang biasa digunakan.

1. Perlengkapan Ibadah

Barang seserahan lamaran yang pertama yaitu perlengkapan ibadah. Barang ini biasanya digunakan oleh pasangan yang beragama Islam. Pemberian barang hantaran ini mempunyai maksud yaitu pernikahan harus berlandaskan agama, baik itu ketika bahagia maupun duka. Barang-barang ini juga beraneka ragam, dari mukena, sajadah hingga Al-Qur’an menjadi barang yang di berikan.

2. Plakat atau Cincin Lamaran

Kemudian plakat atau cincin lamaran. Seserahan ini juga menjadi barang yang biasa digunakan pada acara lamaran. Selain itu, plakat atau cincin lamaran berfungsi sebagai pengikat kedua pasangan untuk menuju prosesi pernikahan.

3. Perhiasan

Selanjutnya ada barang-barang perhiasan. Meski tidak wajib, barang perhiasan juga sering digunakan menjadi barang seserahan yang di berikan kepada calon mempelai wanita. Bentuk perhiasan yang digunakan juga beraneka ragam, mulai dari kalung, anting hingga gelang, semua itu dapat di jadikan sebagai barang hantaran seserahan.

4. Peralatan Makeup dan Skincare

Barang seserahan lamaran pernikahan yang selanjutnya yaitu peralatan makeup dan skincare. Seperti yang kita ketahui, wanita sering menggunakan makeup dan rajin melakukan perawatan. Oleh karena itu, barang-barang ini tidak luput menjadi barang yang biasa digunakan sebagai barang seserahan lamaran.

5. Pakaian Wanita

Kemudian ada barang seserahan yang berupa pakaian wanita. Barang-barang berupa pakaian wanita juga sering di jadikan sebagai barang seserahan. Dari mulai pakaian tidur, pakaian dalam wanita, pakaian sehari-hari hingga pakaian kerja dapat menjadi barang untuk seserahan.

6. Seperangkat Alas Kaki Wanita

Barang seserahan yang selanjutnya yaitu barang alas kaki. Dari mulai sandal hingga sepatu menjadi barang seserahan yang dapat diberikan kepada calon mempelai wanita.

7. Tas Wanita

Selanjutnya yaitu tas wanita. Barang serbaguna ini selalu menghiasi barang seserahan yang di berikan untuk calon mempelai wanita. Wajar rasanya, karena tas merupakan salah satu barang favorit bagi wanita. Bahkan tidak sedikit wanita yang mengkoleksi barang ini.

Saat ini banyak merk tas wanita produksi lokal yang mempunyai kualitas bagus yang dapat anda beli. Sehingga dalam membeli produk tas wanita dapat menghemat biaya pengeluaran anda.

8. Perawatan Pembersih Tubuh

Barang seserahan yang selanjutnya yaitu barang perawatan pembersih tubuh. Dari mulai sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi, handuk, sabun pembersih wajah hingga lulur merupakan barang yang biasa digunakan menjadi barang seserahan lamaran.

9. Parsel Buah

Selanjutnya ada barang seserahan yang berupa parsel buah. Buah-buahan yang biasa digunakan yaitu buah yang mempunyai rasa manis, seperti buah pisang, jeruk dan sejenisnya. Membawa barang seserahan ini juga mempunyai makna dan harapan agar pernikahan yang di langsungkan dapat di berikan kemakmuran.

10. Makanan atau Kue Tradisional

Kemudian ada barang seserahan yang berupa kue atau makanan tradisional. Kue atau makanan yang biasa digunakan yaitu mempunyai rasa yang manis serta mempunyai tekstur yang lengket. Hal ini mempunyai makna dan harapan agar setelah melangsungkan pernikahan kedua pasangan tersebut tetap mesra dan lengket hingga akhir hayat.

• Baca Juga : Fungsi Among Tamu hingga Penerima Tamu dalam Pernikahan
• Baca Juga : 18 Tahapan Persiapan Pernikahan yang Harus Dilakukan

Susunan Acara Lamaran

Mungkin bagi sebagian orang masih awam dalam menyusun acara lamaran yang akan di selenggarakan. Untuk itu, berikut ini ada contoh susunan acara lamaran yang dapat anda gunakan.

1. Menyambut Kedatang Keluarga Calon Mempelai Pria

Acara lamaran di awali dengan kedatangan dari keluarga besar calon mempelai pria. Pihak keluarga wanita menyambut kedatangan dari keluarga besar pria sekaligus menuntun ketempat yang sudah di persiapkan.

2. Pihak Pria Memberikan Barang Seserahan

Selanjutnya, pihak keluarga pria akan memberikan barang seserahan kepada keluarga mempelai wanita.

3. Pembukaan Acara Lamaran

Setelah kedua keluarga berkumpul di tempat yang sudah ditentukan, maka MC atau pemandu acara akan membuka acara lamaran pernikahan.

4. Keluarga Pria Menyampaikan Maksud dan Tujuan

MC atau pemandu acara akan menanyakan kepada keluarga pria mengenai maksud dan tujuannya datang di kediaman keluarga wanita. Singkatnya keluarga pria mengutarakan maksud dan tujuannya sekaligus meminta jawaban dan tanggapan atas maksud dan tujuan mereka.

5. Keluarga Wanita Menanggapi Tujuan Keluarga Pria

Kemudian pemandu acara akan memberikan kesempatan kepada keluarga wanita untuk memberikan jawaban atas maksud dan tujuan dari keluarga pria tersebut. Biasanya pihak wanita akan memanggil calon mempelai wanita untuk menanyakan prihal jawaban dari tujuan lamaran tersebut.

6. Memberikan Benda Pengikat Lamaran

Singkatnya, jika pihak keluarga wanita menyetujui atas maksud dan tujuan dari keluarga pria, maka acara akan dilanjutkan dengan memberikan benda pengikat bahwasanya kedua pasangan tersebut sudah terikat.

7. Perkenalan Keluarga Pria dan Wanita

Setelah prosesi tukar cincin sebagai tanda pengikat, maka acara akan dilanjutkan dengan memperkenalkan keluarga masing-masing. Hal ini bertujuan agar kedua keluarga saling mengenal satu dengan lainnya.

8. Pembacaan Do’a

Setelah acara perkenalan kedua keluarga selesai, maka pemandu acara akan menunjuk seseorang yang di tuakan untuk membacakan doa sebagai wujud terima kasih kepada Allah SWT yang sudah memberi kelancaran atas acara lamaran pernikahan.

9. Keluarga Pria Berpamitan

Setelah itu, keluarga besar pria akan memberikan ucapan terima kasih atas di terimanya tujuan kedatangan mereka dan sekaligus berpamitan kepada keluarga pihak wanita.

10. Keluarga Wanita Menyampaikan Ucapan Terima Kasih

Kemudian pihak keluarga wanita membalas dengan mengucapkan terima kasih atas maksud baik kedatangan keluarga besar pria datang ke kediaman wanita.

11. Ramah Tamah dan Sesi Foto Bersama

Sebelum benar-benar berpisah, acara akan dilanjutkan dengan ramah tamah sekaligus sesi foto bersama. Biasanya pada momen ini kedua keluaga akan membaur untuk saling mengenal satu sama lainnya.

Nah itu dia serba-serbi mengenai lamaran pernikahan, dari syarat hingga susunan acara. Semoga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi anda yang sedang berencana melangsungkan acara lamaran.

Jika anda sedang mencari MUA untuk acara lamaran atau pernikahan, anda dapat menggunakan MUA Parasayu. Dengan MUA yang profesional serta berpengalaman, tentu tampil cantik di hari bahagia dapat kita wujudkan. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon atau WA 0895404100004.

• Baca Juga : 12 Barang Peningset Pernikahan Adat Jawa
• Baca Juga : Tata Cara Upacara Panggih dalam Pernikahan Adat Jawa