Kenali Lebih dalam tentang Majas Metafora

Berbicara tentang dunia sastra, pasti Anda akan menemukan beragam frasa yang unik dan menarik serta macam-macam majas. Terutama tentang frasa yang puitis serta bermakna bukan sebenarnya. Jenis dari frasa ini disebut dengan Majas Metafora. Untuk lebih kenal lebih jauh, Anda perlu menyimak pembahasan rinci berikut ini.

Sebelum lanjut, ada sedikit informasi untuk calon mempelai pengantin. Jika anda sedang mencari make up artist profesional untuk prewedding, pesta dan rias pengantin. Anda dapat menggunakan MUA Parasayu. Dengan MUA yang berpengalaman dan berkualitas, tentu hasil riasan pada hari pernikahan akan tampak cantik memukau. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon/WA 0895404100004 atau menghubungi website https://mua.parasayu.net/.

  1. Pengertian Umum

majas metafora

Pembahasan pertama yakni tentang pengertian umum dari Metafora sendiri. Jenis Majas ini cenderung lebih membandingkan dua hal yang berbeda, dengan mewakili hal lain. Beberapa hal yang sering dibandingkan dalam jenis majas ini, meliputi; ide, sifat, fisik, dan perbuatan yang sedang terjadi.

Klise yang dapat menjadi contoh yakni, “Aku seorang Wanita Malam.”. Klise tersebut merupakan contoh, yang artinya wanita tersebut merupakan budak pembantu. Wanita malam dalam klise ini bukan berarti sesuatu yang sebetulnya. Hanya saja makna metafora lebih membandingkan, dengan tujuan menyindir.

  1. Pengertian menurut Para Ahli

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah dari Metafora sendiri merujuk pada gaya bahasa yang bersifat kiasan dan ekspresif. Selanjutnya menurut Tarigan, Metafora sendiri berarti salah satu bentuk gaya bahasa yang melukiskan gambaran makna perbandingan dengan jelas dan runtut.

Dan yang terakhir menurut Keraf pada pengertian Metafora. Merupakan jenis Majas yang memiliki kandungan perbandingan. Perbandingan dari Majas ini bersifat tersirat. Sehingga tidak semua orang mampu dan paham dengan makna yang ada. Klise yang dihadirkan cukup unik dan menarik dari Metafora ini sendiri.

  1. Jenis

majas metafora

Ada berapa jenis Majas dari Metafora? Setidaknya terdapat 3 jenis Metafora yang mampu untuk dibahas. Yang pertama terdapat Metafora Eksplisit (In Praesetia) bermakna perbandingan tiga hal yang ditunjukkan secara jelas.  Selanjutnya terdapat jenis Metafora Implisit (In Absentia).

Majas ini memiliki pengertian untuk perbandingan dua kata dengan makna yang tersembunyi. Serta yang terakhir adalah Metafora Usang, dalam jenis perbandingan ini cukup ladzim untuk digunakan serta dipahami  maknanya. Ketiga jenis majas tersebut tentu memiliki perbedaan yang signifikan untuk membedakan satu sama lain.

  1. Perbedaan

Berbicara mengenai Majas jenis Metafora, ternyata terdapat pula majas serupa yang memiliki konsep sama. Majas yang dimaksud ialah jenis Simile. Majas Simile memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan Metafora. Perbedaannya terletak pada penggunaan kata penunjuk yang digunakan untuk membandingkan.

  1. Fungsi

majas metafora

Fungsi utama Majas jenis Metafora sendiri untuk menghidupkan makna unik. Tentunya Anda menginginkan tulisan yang bermakna dan indah ketika ditelusuri artinya. Jenis dari Metafora sendiri dapat menjadi salah satu referensi Anda dalam menulis. Klise yang bermakna dalam Metafora umumnya dapat menarik rasa ke-ingin-tahuan.

  1. Ciri-Ciri

Selanjutnya terdapat pembahasan ciri-ciri dari Majas jenis Metafora ini sendiri. Ciri-ciri tersebut meliputi; pertama, tidak menggunakan kata penghubung atau konjungsi dalam kalimat yang digunakan. Lalu pada ciri kedua, menggunakan kata atau frasa yang bermakna kiasan.

Apa itu makna kiasan? Makna kiasan berarti sesuatu hal yang tidak bermakna seperti aslinya. Dalam arti lain, Anda membaca sesuatu yang bermakna tersirat. Dan ciri yang terakhir ialah membandingkan objek dengan perbandingan langsung. Perbandingan ini berupa kata ‘bagaikan’, ‘laksana’, dan ‘bak’.

  1. Contoh

Contoh dari Majas Metafora ini meliputi; yang pertama, “Tikus Kantor masih sering berkeliaran di negeri ini.” Tikus Kantor bermakna seorang koruptor. Lalu dapat juga seperti “Si Jago Merah yang tak kunjung reda.” berarti kobaran lahapan api dalam sebuah situasi tertentu.