Mengenal Makna Pengantin Solo Basahan

Aura kecantikan nan anggun ala pengantin Jawa memang selalu tampak mempesona. Folosofi yang mendalam serta makna dari setiap prosesinya membuat pernikahan adat Jawa terlihat bergitu unik. Salah satu dari sekalian banyak pernikahan adat Jawa yaitu pengantin Solo. Pengantin Solo sendiri terdapat dua gaya busana yaitu busana pengantin Solo Putri dan Pengantin Solo Basahan.

Sebelum lanjut, ada sedikit informasi untuk calon mempelai pengantin. Jika anda sedang mencari make up artist profesional untuk prewedding, pesta dan rias pengantin. Anda dapat menggunakan Make Up Artist Parasayu. Dengan MUA yang berpengalaman dan berkualitas, tentu hasil riasan pada hari pernikahan akan tampak cantik memukau. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon/WA 0895404100004 atau menghubungi website https://mua.parasayu.net/.

Pengantin Solo Basahan

pengantin solo basahan

Busana pengantin Solo Basahan merupakan salah satu busana dan rias pengantin yang cukup populer. Tampilan dari kedua pengantin terlihat unik karena kedua pengantin menggunakan busana dodot. Busana dodot sendiri terdiri dari kain kemben yang panjang dan melebar yang menyelimuti tubuh kedua pengantin.

Pengantin Solo Basahan sendiri terinspirasi dari tradisi keraton dalam menggunakan busana. Hal ini dikarenakan pada zaman dahulu, penggunaan busana dodot hanya digunakan oleh kalangan kerabat dan keluarga dari keraton. Namun dengan seiringnya perkembangan zaman, para masyarakat diperbolehkan untuk menggunakan busana ini.

Tidak hanya sekedar tampilannya saja yang terlihat anggun, busana dan rias pengantin ini juga mempunyai makna yang terkandung didalamnya. Adapun makna dan filosif dari rias dan busana tersebut yaitu simbol berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dari setiap elemen yang terdapat pada busanan dan riasan pengantin terdapat doa dan harapan agar kedua pengantin dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dari yang sebelumnya.

Dan agar lebih maksimal dalam penggunaan riasan dan busana pengantin, maka biasanya dibutuhkan rias pengantin yang profesional dan berpengalaman dalam pengaplikasiannya. Hal ini dikarenakan, agar kedua pengantin dapat terpancar auranya dalam acara pernikahan. Sehingga dapat terlihat cantik mempesona dihari bahagia tersebut.

Busana dan Rias Pengantin Wanita

Dalam merias pengantin untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tentu harus disesuaikan dengan bentuk wajah. Kemudian, jenis kosmetik apa saja yang sesuai dan tidak meninggalkan efek samping pada calon pengantin. Setelah itu, baru MUA akan melakukan riasan yang sesuai dengan bentuk wajah dari calon pengantin.

Dalam melakukan riasan pengantin Solo basahan, banyak elemen yang harus dilakukan agar mendapatkan tampilan yang memukau. Lalu apa saja elemen yang terdapat pada riasan pengantin tersebut? Dibawah ini ada beberapa elemen rias pengantin Solo basahan.

  1. Sanggul Solo Basahan

pengantin solo basahan

Selain hasil riasan yang cantik, dalam rias pengantin solo juga terdapat sanggul yang harus dipersiapkan. Sanggul dalam pengantin adat Jawa sendiri mempunyai makna dan harapan untuk calon pengantin.

Sanggul dalam pernikahan adat Jawa umumnya berbentuk Bokor Mengkurep. Jenis sanggul ini mempunyai makna dan harapan agar pengantin wanita dapat mandiri dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

  1. Roncean Melati

pengantin solo basahan

Roncean Melati merupakan salah satu aksesoris yang digunakan oleh pengantin adat Jawa. Wangi harum yang dikeluarkan oleh bunga melati membuat pengantin tampil lebih percaya diri. Namun tidak hanya itu, penggunaan roncean melati pada pernikahan adat Jawa juga mempunyai makna didalamnya.

Pada umumnya, roncean melati menggunakan bunga melati yang masih kuncup kecil-kecil dan disusun sedikian rupa. Hal ini merupakan simbol yang diartikan sebagai kesederhanaan serta kerendahan diri dari pengantin. Selain itu, bunga melati juga sering dilambangkan sebagai kesucian dalam pernikahan.

  1. Paes Jawa

pengantin solo basahan

Salah satu ciri khas dari pernikahan adat Jawa yaitu pengantin wanita menggunakan paes. Paes atau disebut juga paes ageng merupakan lekukan-lekukan yang terletak di dahi dari pengantin Jawa. Pada umumnya lekukan paes berwarna hitam, namun bagi pengantin Solo Basahan warna paes yang digunakan yaitu berwarna hijau.

Dibalik keindahan lekukan peas, ternyata terdapat banyak doa dan harapan untuk calon pengantin. Oleh karena itu, penggunaan paes untuk pernikahan ada Jawa sering digunakan oleh calon pengantin.

  1. Aksesoris Suweng atau Giwang Krumpul, Kalung, Sepasang Gelang Tretes, Cincin dan Bros

pengantin solo basahan

Dalam pernikahan adat Solo Basahan, pengantin wanita menggunakan berbagai aksesoris seperti Suweng atau Giwang Krumpul, Kalung, Sepasang Gelang Tretes, Cincin dan Bros. Aksesoris ini bukan hanya melambangkan kekayaan ataupun kejayaan.

Lebih dari itu, aksesoris ini juga mempunyai makna bahwasanya seorang istri harus pandai menjaga kesucian hati, fikiran, ucapan, pendengaran serta prilaku. Hal ini dikarenakan ketika seorang wanita sudah menjadi ibu, maka segala perbuatanya menjadi panutan bagi anak-anaknya.

  1. Kain Dodotan Dodotan

pengantin solo basahan

Salah satu ciri pernikahan adat Solo Basahan yaitu menggunakan kain dodotan. Kain ini tidak hanya digunakan oleh calon mempelai wanita namun calon pengantin pria juga menggunakan kain dodotan.

Selain terlihat sangat tradisional, busana kain dodotan dalam pernikahan Solo Basahan terdapat makna dibaliknya. Kain dodotan disimbolkan bahwa kedua pengantin berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Busana dan Rias Pengantin Pria

Jika diatas kita sudah membahas busana dan atribut yang digunakan oleh pengatin wanita Solo Basahan, maka dibawah ini beberapa atribut yang bisa digunakan oleh pengantin pria dalam pernikahan Solo Basahan.

  1. Kuluk Mathak atau Topi

Dimulai dari atas, pengantin pria menggunakan Kuluk Mathak atau Topi dalam pernikahan. Aksesoris ini membuat tampilan dari pengantin pria tampak terlihat seperti dari kalangan bangsawan.

  1. Kuncup Melati

Selanjutnya ada aksesoris kuncup melati yang digunakan oleh pengantin pria. Kuncup melati ini bisanya digunakan pada telinga. Meski terlihat simpel namun penggunaan melati tersebut dapat membuat tampilan menjadi lebih berbeda.

  1. Roncean Buntal Udan Mas

Kemudian pengantin pria Solo Basahan menggunakan Roncean Buntal Udan Mas. Roncean ini digunakan oleh pengantin pria dengan cara dikalungkan pada bagian tubuh.

  1. Ukup dan Epek timang sebagai Ikat Pinggang

Selanjutnya untuk membuat busana kain dodotan menjadi lebih kuat maka pengantin pria menggunakan Ukup dan Epek timang sebagai Ikat Pinggang.

  1. Aksesoris Kalung Karset, Singgetan dan Sebilah Keris

Sebagai aksesoris, pengantin pria juga menggunakan aksesoris seperti Kalung Karset, Singgetan dan Sebilah Keris.

  1. Kain Dodotan

Seperti yang sudah disinggung diatas, pengantin pria juga menggunakan kain dodotan sebagai busananya. Kain dodotan yang digunakan oleh pengantin pria juga biasanya seragam coraknya dengan pengantin wanita.

  1. Celana Panjang dengan bahan Cinde

Untuk bagian bawahan, pengantin pria menggunakan celana panjang yang berbahan Cinde. Corak dan warnanya juga diseragamkan dengan kain busana dodotan. Sehingga tampilan terlihat lebih serasi.

  1. Selop

Sebagai alasan, pengantin pria juga menggunakan selop sebagai alas kakinya. Warna selop yang digunakan juga biasnaya seragam dengan warna busana atasan.

Nah, itu dia informasi mengenai pengantin solo basahan yang biasanya digunakan oleh pengantin pada umumnya.

Jika anda sedang mencari MUA untuk acara pernikahan dan yang lainnya, anda dapat menggunakan MUA Parasayu. Dengan MUA yang profesional dan berpengalaman, tentu tampil cantik di hari bahagia dapat kita wujudkan. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon atau WA 0895404100004.