Mengenal Prosesi Pernikahan Adat Jogja

Konsep pernikahan di Indonesia memang sangat beragam. Dari pernikahan berkonsep tradsional hingga konsep Internasional, semua itu sering di selenggarakan pada acara pernikahan. Berbicara pernikahan adat tradisional, konsep pernikahan adat Jogja merupakan salah satu tema pernikahan yang sering di langsungkan. Dari konsep dekorasi yang unik hingga tampilan kedua pengantin yang memukau menjadikan pernikahan adat Jogja terasa Istimewa.

Sebelum lanjut, ada sedikit informasi untuk calon mempelai pengantin. Jika anda sedang mencari make up artist profesional untuk prewedding, pesta dan rias pengantin. Anda dapat menggunakan Make Up Artist Parasayu. Dengan MUA yang berpengalaman dan berkualitas, tentu hasil riasan pada hari pernikahan akan tampak cantik memukau. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon/WA 0895404100004 atau menghubungi website https://mua.parasayu.net/.

Mengenal Pernikahan Adat Jogja

Pernikahan adat Jogja mempunyai prosesi yang cukup panjang. Meski begitu, melangsungkan pernikahan secara tradisional secara tidak langsung dapat melestarikan kebudayaan tersebut. Bagi anda yang berencana untuk melangsungkan pernikahan secara adat Yogyakarta, berikut ini tata cara pernikahan adat yang sering dilakukan oleh masyarakat.

  1. Nontoni

pernikahan adat jogja

ilustrasi pernikahan adat jogya | foto via weddingku.com

Nontoni merupakan salah satu prosesi sebelum melangsungkan pernikahan pada adat Jogja. Nontoni dilakukan oleh pihak keluarga pria untuk mengetahui informasi mengenai gadis yang akan di pinang. Biasanya pihak keluarga pria akan mengirim utusan untuk mencarikan wanita yang akan di jodohkan kepada pihak keluarga pria. Namun saat ini prosesi ini sudah jarang ditemukan, karena biasanya calon mempelai pria sudah mengenal dengan pihak calon mempelai wanita.

  1. Prosesi Lamaran dan Peningsetan

pernikahan adat jogja

foto via inibaru.id

Pada pernikahan adat Jogja juga terdapat prosesi lamaran pernikahan. Sebelum masuk ke acara formal, biasanya pihak pria akan mengunjungi kediaman dari calon mempelai wanita. Di waktu tersebut, akan di diskusikan mengenai tingkat keseriusan untuk meminang wanita dari keluarga tersebut.

Seteleh ditemui kesepakatan, maka pada waktu dan hari yang telah disepekati, akan dilakukan prosesi lamaran secara formal. Pada waktu ini, kedua keluarga besar akan saling berkenalan dan bermusyawarah mengenai detail acara pernikahan yang akan dilangsungkan.

Pada acara lamaran sendiri pihak keluarga pria akan memberikan barang peningset pernikahan sebagai pengikat dari kedua pasangan. Biasanya barang peningset tersebut berupa kain batik, kain kebaya, semekna, perhiasan serta barang yang lainnya.

  1. Pemasangan Tarub, Bleketepe serta Tawuhan

pernikahan adat jogja

foto via studiopelangi.net

Mungkin bagi sebagian orang masih awam dengan sebutan tarub, bleketepe serta tawuhan. Lalu apa sih makna tarub, bleketepe serta tawuhan? Pada pernikahan adat Jogja, prosesi Tarub merupakan hiasan tenda yang di pasang di depan rumah calon pengantin. Hal ini juga menandakan bahwa rumah tersebut akan menyelenggarakan acara pernikahan.

Kemudian, bleketepe yaitu hiasan dari daun kelapa yang dibentuk sedemikian rupa dan akan di pajang di depan pintu hajatan yang akan di selenggarakan.

Sedangkan Tawuhan sendiri yaitu tumbuhan yang di tempatkan pada sekeliling gerbang pintu masuk acara hajatan. Bentuk dari tawuhan biasanya pohon pisang raja yang sudah berbuah kuning, tebu wujung, kelapa muda serta batang padi dan janur kuning. Tawuhan sendiri mempunyai makna dan harapan bahwa kelak keluarga tersebut akan mendapatkan keturunan serta dilancarkan rezekinya.

  1. Nyantri

pernikahan adat jogja

foto via tempo.co

Kemudian ada prosesi yang bernama Nyantri. Prosesi ini pada zaman dahulu sering dilakukan, namun seiring dengan perkembangan zaman, prosesi ini sudah jarang ditemukan. Adapun prosesi nyantri yaitu bertujuan untuk mencegah calon mempelai pria untuk tidak dapat pada acara pernikahan.

  1. Ngerik

pernikahan adat jogja

foto via hipwee.com

Selanjutnya ada prosesi yang bernama Ngerik. Prosesi ini dilakukan oleh calon mempelai wanita sebelum melangsungkan pernikahan. Prosesi ngerik yaitu prosesi untuk membersihkan wajah maupun tubuh dari bulu halus yang berada di sekitar bagian tersebut. Biasanya prosesi Ngerik dilakukan sebelum acara siraman dan midodareni.

  1. Siraman

pernikahan adat jogja

foto via griyapaesintan.com

Mungkin bagi sebagaian orang sudah tidak asing lagi dengan prosesi Siraman Pengantin. Prosesi Siraman sendiri banyak dilakukan oleh pernikahan-pernikahan secara adat dan salah satunya pernikahan adat Jogja.

Prosesi Siraman biasanya dilakukan satu hari sebelum acara pernikahan di langsungkan. Prosesi ini bertujuan untuk membersihkan diri sekaligus upacara untuk mendoakan pengantin dari orang tua serta sesepuh keluarga.

Siraman pengantin biasanya dilakukan oleh orang tua serta sesepuh dari keluarga dengan di mandikan oleh orang yang berjumlah ganjil yaitu 7 atau 9 orang. Untuk acara siraman sendiri tidak hanya dilakukan oleh calon mempelai wanita, calon mempelai pria juga melakukan prosesi siraman.

  1. Midodareni

foto via inibaru.id

Kemudian ada prosesi yang bernama Midodareni. Prosesi ini biasa dilakukan oleh calon mempelai wanita menjelang hari pernikahannya yaitu malam sebelum akad nikah. Sang calon wanita akan di temani oleh ibu dan saudari terdekatnya yang berada dalam suatu ruangan atau kamar. Prosesi ini dilakukan pada jam 18.00 hingga jam 24.00.

  1. Upacara Pernikahan Ijab Kabul

foto via detik.com

Selanjutnya tiba pada acara inti yaitu pernikahan. Pada prosesi ini tidak berbeda jauh dari prosesi pernikahan pada umumnya. Calon pengantin pria akan melakukan prosesi ijab kabul yang di temani oleh penghulu serta wali nikah dan saksi. Setelah selesai melakukan acara ijab kabul, maka pengantin wanita akan di hadirkan untuk melakukan proses administrasi pernikahan.

  1. Upacara Panggih

foto via indonesia.go.id

Prosesi pernikahan adat Jogja yang selanjutnya yaitu Upacara Panggih. Bisa dikatakan prosesi upacara Panggih merupakan acara puncak dari pernikahan adat Yogyakarta. Dimana kedua pengantin akan di sandikan pada acara pesta pernikahan.

Selain itu, kedua pengantin juga akan melakukan ritual seperti Prosesi Penyerahan Sanggan, Prosesi Balangan Gantal, Prosesi Wijikan, Prosesi Pondongan atau Kanten Asto, Tampa Kaya, Dahar Klimah, Ngunjuk Rujak, Degan, Mapag Besan serta Sungkeman.

Nah itu dia prosesi pernikahan adat Jogja yang biasa digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan anda mengenai pernikahan secara adat ya.

Jika anda sedang mencari MUA untuk acara pernikahan dan yang lainnya, anda dapat menggunakan MUA Parasayu. Dengan MUA yang profesional dan berpengalaman, tentu tampil cantik di hari bahagia dapat kita wujudkan. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon atau WA 0895404100004.