Tata Cara Upacara Panggih dalam Pernikahan Adat Jawa
Daftar isi
Apakah anda berencana melangsungkan pernikahan dengan menggunakan adat Jawa? Dalam melangusungkan pernikahan adat Jawa, banyak prosesi adat dalam pelaksanaannya. Dari prosesi peningset pernikahan, siraman pengantin, midodareni, panggih serta yang lainnya, merupakan bagian dari prosesi dalam pernikahan adat Jawa. Dari semua rangkaian acara tersebut, prosesi upacara panggih merupakan prosesi yang paling banyak tahapannya.
Sebelum lanjut, ada sedikit informasi untuk calon mempelai pengantin. Jika anda sedang mencari make up artist profesional untuk prewedding, pesta dan rias pengantin. Anda dapat menggunakan MUA Parasayu. Dengan MUA yang berpengalaman dan berkualitas, tentu hasil riasan pada hari pernikahan akan tampak cantik memukau. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon/WA 0895404100004 atau menghubungi website https://mua.parasayu.net/.
Mengenal Upacara Panggih dalam Pernikahan Adat Jawa
Bagi sebagian orang mungkin bertanya-tanya, apa itu upacara panggih? apa tujuan dari upacara panggih? serta bagiamana langkah-langkah dalam melakukan upacara panggih?
Wajar rasanya banyak orang yang masih awam dengan upacara panggih tersebut, terlebih bagi pasangan yang akan menikah.
Secara harfiah, upacara panggih berarti pertemuan pengantin. Bisa di artikan upacara panggih adalah prosesi pertemuan kedua pengantin yang sudah resmi menikah dan bertemu sebagai sepasang suami istri.
Prosesi panggih mempunyai tahapan-tahapan yang cukup panjang. Bukan tanpa alasan, upacara ini sarat akan makna dan doa dari setiap tahapan upacara tersebut.
Dan pada prosesi ini juga, orang tua dari mempelai pria tidak di perkenankan untuk mengikuti prosesi ini.
- Baca Juga : Tata Cara Prosesi Ngunduh Mantu serta Maknanya
- Baca Juga : Pelni Wedding Hall, Tempat Pernikahan Lokasi Strategis
Tata Cara Upacara Panggih dalam Pernikahan Adat Jawa
Dibalik cantiknya make up pengantin adat jawa, terdapat prosesi yang bernama upacara Panggih. Dalam melangusungkan upacara ini, terdapat tata cara yang biasa di lakukan oleh masyarakat. Urutan prosesi tersebut sebagai berikut.
Prosesi Penyerahan Sanggan
Prosesi pertama yaitu penyerahan sanggan. Penyerahan sanggan di lakukan oleh pengantin pria dengan busana lengkap khas jawa. Pengantin pria akan membawa pisang raja, daun sirih, kembang mawar, melati, kenanga serta benang lawe.
Hal ini maksudkan bahwa pengantin pria sudah siap untuk bertemu dengan pengantin wanita. Kemudian pengantin pria akan menghampiri pengantin wanita dengan di dampingi oleh para sesepuh atau kerabat.
Prosesi Balangan Gantal
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan prosesi bernama balangan gantal sirih. Balangan dalam arti bahasa Indonesia yaitu melempar sedangkan gantal berarti daun sirih. Daun sirih ini akan di bentuk dengan sedemikian rupa dengan campuran kapur sirih, daun pinang, daun tembakau dan gambir.
Prosesi ini dilakukan dengan cara memisahkan kedua pengantin dengan jarak kurang lebih dua meter. Kemudian pengantin pria akan melemparkan gantal ke bagi kening, dada dan lutuh dari pengantin wanita. Setelah itu, pengantin wanita akan melakukan membalas dengan melempar gantal ke bagian dada dan lutuh dari pengantin pria.
Adapun makna dan harapan dari prosesi balangan gantal yaitu agar kedua pasangan saling melempar kasih sayang.
Prosesi Ngidak Tigan atau Nincak Endog
Setelah prosesi balangan gantal di lakukan, maka akan di lanjutkan dengan prosesi yang bernama ngidak tigan. Ngindak telur atau dalam bahasa Indonesia berarti menginjak telur merupakan salah satu prosesi yang dilakukan pada upacara panggih.
Prosesi ini di awali dengan perias atau orang yang sudah di tentukan mengambil telur yang sudah di persiapkan, kemudian telur tersebut akan di sentuhkan ke kening pengantin wanita sebanyak tiga kali. Kemudian telur ayam tersebut akan di letakan di lantai yang selanjutnya akan di injak oleh pengantin pria. Setelah telur tersebut pecah, maka pengantin wanita akan membersihkan bagi kaki dari pengantin pria.
Adapun makna yang terkandung dari prosesi ini di umpamakan sebagai rasa bakti istri terhadap sang suami.
Prosesi Kanthen Asta
Selanjutnya, upacara panggih akan di lanjutkan dengan prosesi kanthen asta. Prosesi ini di lakukan dengan cara mengitkan jari kelingkin kedua pasangan dan kemudian akan bergandengan tangan untuk menuju ke pelamaninan yang sudah di sediakan.
Prosesi Selimut Slindur
Kemudian, sesampainya kedua pengantin di pelaminan, acara akan di lanjutkan dengan prosesi selimut slindur. Prosesi ini dilakukan oleh ibu dari pengantin wanita yang membalutkan kain sindur pada tangan kedua pengantin. Kemudian kedua pengantin akan berjalan pelan-pelan ke kursi pengantin dengan di dampingi oleh kedua orang tua.
- Baca Juga : 7 Pilihan Restoran untuk Lamaran di Depok
- Baca Juga : 20 Lagu Romantis untuk Pernikahan
Prosesi Bobot Timbang
Sesampainya di kursi pelaminan, acara akan dilanjutkan dengan prosesi bobot timbang. Prosesi ini dilakukan oleh bapak dari mempelai wanita yang duduk di kursi, kemudian pengantin pria dan wanita akan di pangku oleh bapak mempelai wanita. Kemudian sang ibu dari mempelai wanita akan bertanya kepada bapak, lebih berat mana penganti pria atau pengantin wanita? kemudian bapak akan menjawab sama-sama berat.
Prosesi bobot timbang ini mempunyai makna bahwasannya kedua orang tua menyayangi kedua pengantin tersebut tanpa membedakan anak kandung atau menantu.
Prosesi Minum Rujak Degan
Kemudian acara akan di lanjutkan dengan prosesi minum rujak degan. Rujak degan mempunyai arti dalam bahasa Indonesia yaitu serutan kelapa muda. Prosesi ini dilakukan secara bergiliran dari satu keluarga tersebut. Dari bapak, ibu, pengantin pria dan pengantin wanita meminum air kelapa muda yang sudah berada dalam satu gelas. Prosesi ini mempunyai makna dan harapan bahwa minuman rujak degan tersebut dapat membersihkan jiwa dari keluarga tersebut.
Prosesi Kacar-kucur
Selanjutnya acara akan dilanjutkan dengan prosesi kacar-kucur. Prosesi ini dilakukan oleh kedua pengantin, di mana pengantin pria akan mengucurkan uang koin, biji-bijian serta beras kepada pengantin wanita. Adapun makna yang terkandung dari prosesi ini yaitu bahwasannya pengantin pria siap untuk bertanggung jawab untuk menghidupi pengantin wanita.
Prosesi Dulangan
Kemudian acara dilanjutkan dengan prosesi yang bernama dulangan. Prosesi ini di awali dengan pengantin pria yang membuat kepalan nasi sebanyak tiga kepal dan ketiga nasi tersebut di tempatkan pada piring yang di pegang oleh pengantin wanita. Setelah itu, makanan tersebut akan di makan oleh pengantin wanita dan setelah selesai pengantin pria akan memberikan air minum.
Adapun makna dan harapan dari prosesi ini yaitu agar pernikahan dapat mendatangkan kerukunan dan kebahagian bagi kedua pasangan pengantin.
Prosesi Mapag Besan
Setelah acara dulangan dilakukan maka tahapan selanjutnya yaitu prosesi mapag besan. Seperti yang sudah kita singgung di atas, pada upacara panggih pihak besan tidak di perkenankan untuk mengikuti upacara tersebut. Oleh karena itu, prosesi mapag besan di lakukan di akhir-akhir prosesi upacara panggih.
Prosesi Sungkeman
Kemudian upacara panggih dilanjutkan dengan prosesi sungkeman. Prosesi ini di akukan oleh kedua pengantin dengan cara berlutut kepada kedua orang tua untuk meminta doa dan restu atas pernikahan yang kedua mempelai lakukan serta berterima kasih atas bimbingan yang selama ini diberikan.
Nah itu dia tata cara dan tahapan upacara panggih dalam pernikahan adat Jawa yang biasa dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.
Jika anda sedang mencari rias pengantin adat Jawa, anda dapat menggunakan MUA Parasayu. Dengan MUA yang berpengalaman dan profesional tentu tampil cantik di hari bahagia dapat kita wujudkan. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon atau WA 0895404100004.