Mengenal Pakaian Adat Minangkabau untuk Acara Sakral

Pakaian adat Minangkabau merupakan busana khas dari daerah Sumatera Barat. Pakaian adat ini sering digunakan pada acara-acara sakral seperti pernikahan dan acara adat lainnya.

Berbicara busana adat, di Indonesia sendiri terdapat beragam baju adat dari setiap daerah maupun suku tersebut. Oleh karena itu, baju adat bisa dikatakan warisan turun temurun dari leluhur yang harus kita lestarikan.

Sebelum lanjut, ada sedikit informasi untuk calon mempelai pengantin. Jika anda sedang mencari make up artist profesional untuk prewedding, pesta dan rias pengantin. Anda dapat menggunakan Make Up Artist Parasayu. Dengan MUA yang berpengalaman dan berkualitas, tentu hasil riasan pada hari pernikahan akan tampak cantik memukau. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon/WA atau menghubungi website https://mua.parasayu.net/.

Balik lagi ke topik pembahasan, dibalik indahnya pakaian adat Minangkabau, ternyata terdapat beberapa jenis pakaian adat dan berbeda dalam peruntukannya.

Untuk mengenal lebih dalam lagi, pada ulasan kali ini parasayu.net akan mengulas beragam jenis pakaian adat Minangkabau beserta fungsinya. Oleh karena itu, simak sampai tuntas ya.

  1. Baju Batabue

pakaian adat minangkabau

Pakaian adat Minangkabau yang pertama yaitu Baju Batabue. Busana adat ini mempunyai ke khasannya tersendiri. Busana dari baju Batabue merupakan baju kurung yang mempunyai corak taburan emas di sekita baju. Adapun makna dari sulaman dari benang berwarna emas tersebut ialah menggambarkan tentang kekayaan alam dari Sumatera Barat.

Selain itu, pada busana Batabue terdapat aksesoris atau hiasan minsie yang mempunyai makna serta harapan bahwa wanita harus taat terhadap batasan-batasan yang berlaku pada adat. Untuk warna yang terdapat dari busana Batabue biasanya berwarna merah, biru, hitam serta lembayung.

  1. Batusangkar

pakaian adat minangkabau

Kemudian ada busana adat Batusangkar. Nama dari busana Batusangkar di adopsi dari salah satu daerah di Sumatera Barat yang bernama Batusangkar. Busana ini digunakan oleh pria dan wanita.

Adapun ciri khas dari busana yang digunakan pada pria yaitu celana panjang dengan kain songket yang dililitkan pada tubuh. Dan untuk atasan, menggunakan baju yang bercorak emas pada bagian kerah dan tangan. Serta tidak lupa pada bagian atas atau kepala menggunakan penutup kepala atau topi yang biasa di sebut saluak.

Sedangkan untuk pakaian yang digunakan oleh wanita yaitu menggunakan baju karung, kain songket serta penutup dada. Pada busana biasanya terdapat corak emas dibagian leher dan tangan. Dan untuk bagian atas atau kepala menggunakan penutup kepala.

  1. Limpapeh Rumah Nan Gadang

pakaian adat minangkabau

Limpapeh Rumah Nan Gadang adalah salah satu busana adat yang berasal dari Sumatera Barang. Penggunaan dari busana ini biasanya digunakan pada acara-acara sakral seperti pernikahan, pengukuhan penghulu serta acara adat lainnya. Karena digunakan pada acara tertentu, maka busana adat ini biasanya di simpan pada lemari khusus dan dirawat sedemikian rupa.

Limpape dalam bahasa Indonesia berarti tiang tengah yang kokoh dalam suatu bangunan. Masyarakat Minang mengambil alur keturunan dari Ibu, maka kaum wanita mempunyai kedudukan istimewa pada adat Minang yaitu sebagai tiang utama dalam melestarikan adat istiadat. Oleh karena itu, hal ini di simbolkan kedalam busana adat yang bernama Limpapeh Rumah Nan Gadang.

  1. Lambak

pakaian adat minangkabau

Lambak merupakan busana bagian bawah yang sering digunakan oleh wanita pada acara-acara adat. Sebenarnya busana ini masih masuk kedalam busana Limpapeh Rumah Nan Gadang, hanya khusus untuk bagian bawah disebut Lambak.

Busana Lambak umumnya menggunakan kain songket dengan berbagai macam corak dari Sumatera Barat. Cara penggunaannya juga cukup simple yaitu dengan cara dililitkan pada bagian pinggang, serta belahan bagian depan, belakang serta samping diatur sedemikian rupa agar terlihat cantik dan menarik.

  1. Salempang

pakaian adat minangkabau

Busana khas Minangkabau yang selanjutnya yaitu kain Salempang. Salempang atau dalam bahasa Indonesia berarti selendang adalah aksesoris yang digunakan oleh wanita Minang sebagai pelengkap busana adat.

Kain Salempang umumnya dibuat dari kain songket yang di tempatkan pada pundak. Kain salempang sendiri biasanya digunakan oleh wanita yang sudah berkeluarga. Hal ini mempunyai makna bahwa wanita harus mempunyai belas kasih serta kasih sayang terhadap keluarga dan waspada terhadap segala situasi yang ada.

  1. Pakaian Penghulu

Pakaian Penghulu merupakan salah satu pakaian adat minangkabau yang sering digunakan pada acara-acara adat. Busana ini bisanya di dominasi warna hitam dengan aksesoris sederhana lainnya. Warna hitam sendiri mempunyai makna dalam pakaian penghulu. Adapun maknanya yaitu orang yang menggunakan merupakan pemimpin yang terhormat dalam suku Minangkabau.

Busana ini juga biasanya berbahan beludru dengan tektur lembut pada bahannya. Selain itu, aksesoris penutup kepala yang disebut deta menambah kesan elegan bagi yang memakainya. Busana ini juga sering digunakan pada acara-acara sakral seperti acara adat, pernikahan serta acara lainnya.

  1. Deta Kepala

Deta Kepala merupakan aksesoris kepala yang sering digunakan oleh pria pada acara-acara sakral. Model dari Deta juga sangat beragam, tergantung dari kasta sosial atau marga yang menggunakan deta tersebut. Mulai dari raja, pemangku adat hingga pria biasa model dari deta yang digunakan berbeda-beda.

Pada umumnya deta yang digunakan menggunakan warna hitam, namun dikalangan masyarakat banyak juga menggunakan warna selain hitam dan diperutukan untuk keseharian.

  1. Tingkuluak Balapak

pakaian adat minangkabau

Pada zaman dahulu Tingkuluak Balapak digunakan oleh wanita yang beranjak dewasa yang sudah siap melangsungkan pernikahan. Tingkuluak Balapak sendiri merupakan aksesoris kepala yang digunakan oleh kaum wanita suku Minangkabau. Aksesoris ini biasanya digunakan sebagai penutup kepala pada prosesi acara pernikahan.

Meski terlihat sederhana, namun aksesoris Tingkuluak Balapak bisa meningkatkan penampilan bagi calon pengantin wanita. Kesan tradsional dan elegan akan terlihat jelas ketika pengantin perempuan menggunakan aksesoris ini.

  1. Sasampiang

Kemudian ada pakaian adat Minangkabau yang bernama Sasampiang. Pakaian ini biasanya digunakan oleh kaum pria suku Minangkabau. Aksesoris pakaian ini biasanya digunakan pada momen-momen tertentu seperti acara pernikahan maupun acara adat lainnya.

Cara penggunaannya juga cukup sederhana yaitu kain sasamping yang berbahan dasar dari kain songket diselepangkan pada pundak secara menyilang dengan tubuh. Biasanya busana Sasampiang berwarna merah dengan corak emas dibeberapa bagiannya.

  1. Koto Gadang

Koto gadang merupakan salah satu busana pernikahan adat Minang selain Bundo Kanduang. Tampilan dari busana ini terlihat elegan di pandang mata. Corak dari busana ini didominasi dengan warna merah dengan tambahan corak warna lainnya. Untuk aksesoris lainnya juga tidak terlalu banyak, namun hasil dari tampilan busana adat Koto Gadang dapat terlihat cantik menawan.

Nah, itu dia beberapa pakaian adat Minangkabau yang biasa digunakan oleh masyarakat Minang. Bagaimana, banyak sekali bukan ragamnya?

Jika anda sedang mencari MUA untuk acara pernikahan dan yang lainnya, anda dapat menggunakan MUA Parasayu. Dengan MUA yang profesional dan berpengalaman, tentu tampil cantik di hari bahagia dapat kita wujudkan. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon atau WA .