Makna dari Riasan dan Busana Pengantin Solo Putri
Daftar isi
Kota Solo terkenal dengan keraton Kasunanan Surakarta dan Istana Mangkunegaran. Tidak mengherankan jika pada riasan dan busana pada pengantin Solo Putri terlihat sangat elegan dan mewah khas bangsawaan. Hal ini sedikit banyaknya terpengaruh dengan kebudayaan kerajaan di kota tersebut.
Bagi warga kota Solo, riasan dan busana yang dikenakan oleh pengantin mempunyai makna dan harapan di dalamnya. Lalu apa saja makna riasan dan busana dari penganti Solo putri? Pada ulasan kali ini, parasayu akan memberikan informasi mengenai serba-serbi pengantin Solo.
Sebelum lanjut, ada sedikit informasi untuk calon mempelai pengantin. Jika anda sedang mencari make up artist profesional untuk prewedding, pesta dan rias pengantin. Anda dapat menggunakan MUA Parasayu. Dengan MUA yang berpengalaman dan berkualitas, tentu hasil riasan pada hari pernikahan akan tampak cantik memukau. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon/WA 0895404100004 atau menghubungi website https://mua.parasayu.net/.
Mengenal Apa makna Paes
Mungkin bagi sebagian orang masih awam dengan paes Jawa. Paes sendiri sering digunakan dalam pernikahan adat Jawa. Paes adalah riasan berwarna hitam yang digunakan oleh pengantin adat Jawa untuk menghiasi kening pengantin dengan lekukkan khas Jawa.
Paes sendiri biasanya digunakan oleh pengantin dari daerah Solo dan Yogyakarta. Meskipun begitu, paes yang digunakan oleh kedua daerah tersebut mempunyai ciri khasnya yang berbeda satu dengan lainnya.
Paes Ageng itu Apa?
Paes Ageng adalah riasan pengantin yang berwarna hitam dan emas yang digunakan oleh pengantin wanita dari daerah Yogyakarta. Paes Ageng sendiri mempnyai 6 jenis. Ke 6 jenis tersebut adalah Paes Ageng, Paes Ageng Jangan Menir, Paes Ageng Kanigaran, Paes Ageng Yogya Putri, Paes Ageng Pura Pakualam serta Kasatriyan Ageng.
Dari ke 6 jenis Paes Ageng tersebut hanya Paes Ageng Yogya Putri saja yang tidak menggunakan corak warna emas. Untuk sisanya kalaborasi warna hitam dan emas pada paes ageng selalu menghiasi di area kening pengantin.
Dalam penggunaan Paes Ageng Yogyakarta juga terdapat makna dan harapan bagi pengantin wanita. Doa, tuntunan, serta panduan untuk menjadi wanita yang lebih baik merupakan harapan yang terdapat pada Paes Ageng.
Mengenal Busana Pengantin Solo Putri
Sebenarnya dalam busana pengatin Solo terdapat dua jenis busana. Kedua busana tersebut yaitu busana pengantin Solo Putri dan busana pengantin Solo Basahan. Dari kedua jenis busana tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda. Namun untuk kali ini kita akan mengulas mengenai makna dibalik busana pengantin Solo Putri.
Busana Pengantin Wanita
Pada busana pengantin wanita, kesan elegan akan terlihat dengan jelas dari pengantin wanita Solo. Busana atasan yang menggunakan kebaya serta dipadukan busana bawahan dengan kain batik dan selop yang sewarna.
Kebaya yang digunakan oleh pengantin wanita merupakan kebaya panjang dengan bahan beludru yang terlihat cantik dan menarik. Untuk menambah kesan elegan, bagian depan menggunakan bef atau kutu baru. Untuk aksesoris kutu baru biasanya di pasangankan dengan bros tiga susun yang membuat tampilan terlihat lebih cantik.
Pada busana bawahan menggunakan kain batik. Biasanya kain batik yang digunakan menggunakan corak Sido Mukti, Sido Mulyo, Sido Asih serta diwiru. Penggunaan corak batik tersebut bukan tanpa alasan, corak tersebut mempunyai makna dan harapan agar pengantin memperoleh kesejahteraan serta kebahagian dalam pernikahannya.
Agar penampilan terlihat lebih serasi, selop yang digunakan oleh pengantin wanita mempunyai corak atau warna yang sama dari busana yang dikenakan. Adapun warna busana yang biasa digunakan pada pengantin Solo yaitu warna merah, hitam, hijau, biru, coklat atau ungu.
Busana Pengantin Pria
Untuk busana pengantin pria, biasanya menggunakan baskap langen harjan, kemeja dan bermanset serta dipadukan dengan kain batik yang serupa dengan pengantin wanita.
Dan aksesoris yang digunakan yaitu bros yang di pasang di dada sebelah kiri, kalung karset atau ulur yang dipasang dibagian tengah serta sabuk boro yang digunakan untuk memasang Keris Ladrang pada pinggang pengantin pria.
- Baca Juga : 10 Inspirasi Prewedding ala Korea
- Baca Juga : 11 Prosesi Upacara Adat Betawi dalam Pernikahan
Makna dari Riasan Pengantin Solo Putri
Seperti yang kita ketahui, setiap riasan pada pengantin adat tradisional Indonesia mempunyai makna yang mendalam. Begitu juga dengan make up pengantin wanita Solo. Dibalik kecantikan yang kita lihat, terdapat makna dan harapan bagi pengantin wanita tersebut. Lalu, apa saja makna dari riasan pengantin Solo Putri? Dibawah ini ulasannya.
Gajahan
Jika kita perhatikan dalam paes ageng, terdapat lekukan besar di tengah kening. Nah lekukan itu dinamakan gajahan. Lekukan besar tersebut atau gajahan mempunyai makna dan harapan agar calon pengantin wanita mendapatkan penghormatan dan di tinggikan derajatnya.
Pengapit
Kemudian ada dua lekukan yang mengapit lekukan gajahan dalam paes. Lekukan runcing yang mengapit gajahan tersebut bernama pengapit. Pengapit tersebut disimbolkan sebagai pengendali gajahan agar tetap lurus sehingga dapat fokus dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
Penitis
Selanjutnya ada lekukan dalam paes yang bernama penitis. Lekukan pernitis dapat kita lihat disamping dari lekukan pengapit. Hal ini disimbolkan agar pengantin dapat mengatur anggaran kehidupan berumah tangga.
Godheg
Godheg atau dalam bahasa Indonesia di sebut jambang merupakan salah satu lekukan yang terdapat dalam paes. Godheg sendiri mempunyai makna dan harapan agar kedua pasangan dapat mengambil keputusan yang bijaksana dan selalu mawas diri dalam menjalani kehidupan sebagai suami istri.
Cithak
Jika kita lihat dengan teliti, di tengah-tengah alis terdapat tanda atau simbol ketupat. Dalam riasan pengantin putri Solo itu dinamakan Cithak. Bukan tanpa alasan, Cithak yang menempel tersebut mempunyai harapan agar pengantin wanita dapat setia kepada pasangannya.
Bentuk Alis Menjangan
Selanjutnya ada bentuk alis menjangan. Bentuk alis ini terinspirasi oleh hewan rusa. Bukan tanpa alasan, tanduk rusa yang disimbolkan pada alis mempunyai makna dan harapan agar pengantin wanita dapat memiliki karekter yang cerdas, cerdik dan anggun.
Sanggul Bokor Mengkurep
Dalam riasan adat Jawa, sanggul merupakan aksesoris yang biasa digunakan pada rambut. Dalam pengantin adat Jawa Solo, sanggul bokor merupakan aksesoris rambut yang digunakan. Adapun makna yang terkandung dari sanggul bokor mengkurep yaitu agar pengantin wanita dapat mandiri dan senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.
Cundhuk Mentul
Masih pada aksesoris rambut, jika kita perhatikan dalam pengantin putri Solo terdapat aksesoris yang menonjol di rambut. Aksesoris tersebut bernama candhuk mentul. Pada penggunaan candhuk mentuk biasanya berjumlah ganjil, seperti 5, 7 dan 9.
Canduk menthul juga mempunyai makna dan harapan bagi pengantin wanita. Adapun makna dan harapan tersebut yaitu agar pengantin wanita senantiasa di sinari matahari dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
Nah, itu dia serba-serbi makna dan harapan pada pengantin Solo putri. Bagaimana, di balik kecantikan pengantin wanita terdapat makna dan harapan yang mendalam bukan?
Jika anda sedang mencari MUA untuk rias pengantin, lamaran atau yang lainnya. Anda dapat menggunkan MUA Parasayu. Dengan MUA yang berpengalaman dan profesional, tentu tampil cantik di hari bahagia dapat kita wujudkan. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon atau WA 0895404100004.
- Baca Juga : Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa
- Baca Juga : Gedung Aneka Bhakti, Tempat Pernikahan di Lokasi Strategis