Urutan Prosesi dalam Pernikahan Adat Batak
Daftar isi
Pernikahan adat Batak di ketahui mempunyai proses yang panjang. Proses yang panjang ini di karenakan terdapat beberapa upacara adat yang biasa di lakukan. Jika anda berencana untuk melangsungkan pernikahan adat Batak toba maupun lainnya. Berikut ini ada beberapa upacara adat Batak dalam pernikahan yang biasa di lakukan oleh masyarakat suku Batak pada umumnya.
Sebelum lanjut, ada sedikit informasi untuk calon mempelai pengantin. Jika anda sedang mencari make up artist profesional untuk prewedding, pesta dan rias pengantin. Anda dapat menggunakan MUA Parasayu. Dengan MUA yang berpengalaman dan berkualitas, tentu hasil riasan pada hari pernikahan akan tampak cantik memukau. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon/WA atau menghubungi website https://mua.parasayu.net/.
Alasan Mengapa Pernikahan Adat Batak Mahal
foto via hipwee
Melangsungkan pernikahan memang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Hal ini juga berlaku pada pernikahan adat Batak. Banyak orang sudah membayangkan betapa mahalnya biaya pernikahan dengan menggunakan adat Batak. Bukan tanpa alasan mengapa biaya pernikahan adat Batak di kenal mahal. Berikut ini beberapa alasan mengapa biaya pernikahan adat Batak terlihat mahal.
Sinamot
ilustrasi pernikahan adat Batak
Alasan yang pertama yaitu Sinamot. Sinamot merupakan uang pemberian dari calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita. Hal ini biasanya di lakukan pada prosesi martumpol atau dalam bahasa Indonesia berarti tunangan.
Besaran uang Sinamot biasanya sudah di sepaktai oleh kedua keluarga calon pengantin. Namun beberapa informasi mengatakan pemberian uang Sinamot juga di pengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa faktor di antaranya yaitu tingkat pendidikan dari calon mempelai wanita, tingkat strata keluarga dari pihak wanita dan ada juga yang mengatakan tingkat kecantikan sang pengantin wanita mempengaruhi pemberian uang Sinamot.
Namun terlepas dari itu, pemberian uang Sinamot memang sudah di sepakati oleh kedua keluarga. Maka dalam pemberian uang Sinamot sudah di perhitungkan sebaik mungkin oleh kedua keluarga.
Kain Ulos
ilustrasi pernikahan adat Batak
Selanjutnya yaitu Kain Ulos. Kain ulos merupakan kain tradsional suku batak yang sudah di kenal masyarakat umum. Kain ulos juga di gunakan dalam acara pernikahan adat Batak. Kain ulos biasanya akan di berikan kepada calon mempelai wanita pada prosesi manortor atau tarian dalam suku batak yang di iringi oleh musik khas suku Batak.
Kain ulos sendiri harganya cukup beragam, dari mulai ratusan ribu hingga puluhan juta. Oleh karena itu, pemberian kain ulos untuk calon mempelai wanita cukup mempengaruhi biaya pengeluaran dari calon mempelai pria.
Prosesi Adat Pembelian Marga
ilustrasi pernikahan adat Batak
Kemudian ada prosesi adat pembelian Marga. Hal ini biasanya di lakukan oleh calon pengantin di luar suku Batak. Bagi masyarakat suku Batak, marga merupakan suatu hal yang berharga. Oleh karena itu, jika pernikahan ingin di langsungkan secara adat maka calon pengantin di luar suku batak harus membeli marga.
Dalam tahapan pembelian marga, biasanya terdapat beberapa barang yang di berikan seperti kain ulos dan uang yang sudah di sepakati untuk proses pembelian marga tersebut.
- Baca Juga : Urutan Acara Siraman Pengantin Beserta Maknanya
- Baca Juga : 8 Isi Hantaran Pernikahan yang Sering Digunakan
Prosesi dalam Pernikahan Adat Batak
Setiap suku di daerah Indonesia mempunyai upacara adat tersendiri dalam prosesi pernikahan, begitupun dengan suku Batak. Pada prosesi menuju pernikahan, terdapat beberapa upacara adat yang biasa di lakukan oleh masyarakat suku Batak.
Jika anda berencana melangsungkan pernikahan menggunakan adat Batak, berikut ini parasayu akan memberikan informasi mengenai prosesi pernikahan pada suku Batak.
Mangaririt
ilustrasi pernikahan adat Batak
Mangaririt merupakan prosesi menuju ke tahap pernikahan. Prosesi mangaririt sendiri merupakan prosesi pendekatan kepada gadis yang ingin di jadikan istri oleh calon mempelai pria. Biasanya prosesi ini di lakukan oleh warga yang merantau jauh dan belum mendapatkan calon istri.
Mangalehon Tanda
ilustrasi pernikahan adat Batak
Jika sudah mempunyai calon wanita yang ingin di peristri, maka selanjutnya ada prosesi yang bernama Mangalehon Tanda. Prosesi ini merupakan prosesi untuk memberikan tanda kepada kedua pasangan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Biasanya pihak pria akan memberikan uang kepada wanita, dan sang wanita akan memberikan kain sarung sebagai tanda bahwa kedua pasangan tersebut sudah terikat. Kemudian selanjutnya, pihak pria akan memberitahukan kepada keluarga dan pihak keluarga akan mengutus orang yang di tuakan kepada pihak keluarga wanita. Prosesi ini biasa di sebut domu-domu.
Marhusip
ilustrasi pernikahan
Kemudian ada prosesi yang bernama Marhusip. Dalam bahasa Indonesia, marhusip berarti berbisik. Prosesi ini di lakukan orang utusan dari pihak pria yang mendiskusikan prihal maskawin dan lainnnya kepada pihak keluarga wanita. Dalam diskusi tersebut, informasinya harus bersifat rahasia karena di khawatirkan jika informasi tersebut menyebar kepada masyarakat umum menyebabkan tidak terjadinya pernikahan tersebut.
Martumpol
foto via thebridedept.com
Selanjutnya ada prosesi Martumpol dalam pernikahan adat Batak. Martumpol atau dalam bahasa Indonesia berarti Pertunangan. Prosesi ini biasanya di lakukan oleh calon pengantin yang beragama Kristen. Hal ini di karenakan prosesi Martumpol di langsungkan di dalam gereja.
Upacara Martumpol biasanya di hadiri oleh kedua keluarga calon mempelai serta kerabat dekatnya dan akan di pimpin oleh pendeta atau pastur di gereja tersebut.
Marhata Sinamot
ilustrasi pernikahan
Prosesi menuju pernikahan dari adat Batak yang selanjutnya bernama Marhata Sinamot. Prosesi ini adalah pertemuan kedua keluarga secara resmi untuk mendiskusikan prihal pernikahan. Dari berapa jumlah tamu undangan, berapa kain ulos yang harus di berikan, dimana acara pesta pernikahan di selenggarakan serta detail pernikahan lainnya.
Martonggo Raja
ilustrasi pernikahan
Kemudian ada prosesi Martonggo Raja. Prosesi ini adalah untuk mengumpulkan seluruh keluarga besar dalam rangkan pernikahan. Hal ini biasa di lakukan karena suku Batak beranggapan pernikahan adalah urusan semua keluarga. Oleh karena itu, seluruh keluarga di kumpulkan untuk mensukseskan acara pernikahan tersebut.
Manjalo Pasu-pasu Parbagason
ilustrasi pernikahan
Prosesi Manjalo Pasu-pasu Parbagason biasanya dilakukan oleh warga suku Batak yang beragama Kristen. Prosesi ini biasa dilakukan setelah acara pernikahan selesai dilangsungkan. Kedua pasangan akan di berikan pemberkatan di gereja yang sudah di tentukan dan kemudian di akui sudah sah sebagi suami istri menurut gereja tersebut.
Kemudian kedua pengantin akan kembali ke tempat acara pesta pernikahan dimana keluarga dan tamu undangan sudah menuggu dalam acara pesta pernikahan.
- Baca Juga : 8 Prosesi Upacara Pernikahan Adat Bali
- Baca Juga : 10 Inspirasi Contoh Kue Pengantin yang Memukau
Marunjuk atau Ulaon Unjuk
foto via boombastis.com
Kemudian ada prosesi yang bernama Marunjuk atau Ulaon Unjuk. Prosesi ini adalah prosesi untuk memperoleh pemberkatan dari keluarga besar kedua pengantin, terlebih kepada kedua orang tua. Pada prosesi ini biasanya akan di sampaikan doa-doa baik kepada kedua pengantin serta pembagian jambar.
Jambar merupakan barang yang akan di berikan kepada kedua pengantin. Jambar juhut biasanya bebentuk daging serta uang akan di berikan kepada pengantin wanita. Sedangkan pengantin pria akan mendapatkan kain ulos dan makan yang bernama ikan mas arsik.
Dialap Jual
ilustrasi pernikahan
Kemudian ada prosesi yang bernama Dialap Jual. Prosesi ini biasanya di lakukan jika pesta pernikahan di adakan di tempat mempelai wanita, maka ada prosesi penjemputan pengantin wanita yang akan di bawa ke tempat keluarga pria.
Ditaruhon Jual
ilustrasi pernikahan
Prosesi ini adalah kebalikan dari prosesi Dialap Jual. Prosesi Ditaruhon Jual biasanya di lakukan jika pesta pernikahan di langsungkan di kediaman pria, maka pengantin perempuan di perbolehkan untuk pulang tempat orang tuanya dan akan di antarkan oleh para namboru.
Maningkir Tangga
ilustrasi pernikahan
Prosesi pernikahan adat Batak yang selanjutnya bernama Maningkir Tangga. Prosesi ini di lakukan setelah acara pesta pernikahan di lakukan. Prosesi ini di lakukan dengan cara mengunjungi rumah dari kediaman orang tua pria.
Paulak Une
ilustrasi pernikahan
Selanjutnya ada prosesi yang bernama Paulak Une. Prosesi ini biasanya di lakukan setelah beberapa acara pernikahan selesai di lakukan. Prosesi Paulak Une yaitu mengunjungi rumah dari kediaman orang tua pria dan wanita. Biasanya Paulak Une di awali dengan mengunjungi kediaman keluarga pria dan di lanjutkan ke kediaman wanita.
Manjae
ilustrasi pernikahan
Biasanya prosesi ini di lakukan setelah beberapa lama pernikahan selesai di lakukan. Prosesi di Pajae akan di berlaku jika anak laki-laki tersebut bukan anak bungusu. Maka laki-laki tersebut akan di pisahkan dari rumah orang tua dan pekerjaanya. Namun jika anak laki-laki tersebut merupakan anak bungsu, maka laki-laki tersebut akan mewarisi rumah dari orang tuanya.
Nah itu dia urutan prosesi dalam pernikahan adat Batak yang biasa di lakukan orang masyarakat pada umumnya. Meski panjang, namun dengan menggunakan adat dalam pernikahan, secara tidak langsung kita ikut membantu melestarikan budaya lokal dari daerah tersebut.
- Baca Juga : 7 Inspirasi Gaun Pernikahan Muslimah, Pilih Mana?
- Baca Juga : 9 Ide Hadiah Ulang Tahun Pernikahan Pertama