10 Mahkota Pengantin Adat Tradisional Indonesia
Daftar isi
Mahkota pengantin merupakan salah satu aksesoris yang sering digunakan oleh pengantin. Tidak hanya pengantin modern, mahkota pengantin juga sering digunakan pada tema pernikahan tradisional.
Busana tradisional yang unik dipadukan dengan mahkota pengantin, membuat tampilan dari mempelai terlihat anggun. Di Indonesia sendiri, banyak dari pernikahan tradisional yang menggunakan mahkota. Meski berat dari mahkota yang dikenakan, namun bagi calon pengantin menjadi suatu keharusan agar sesuai dengan tema adat dan dapat terlihat cantik mempesona dalam pernikahan.
Berikut ini, parasayu.net akan memberikan ulasan mengenai pengantin tradisional apa saja yang menggunakan mahkota dalam acara pernikahan. Untuk itu, simak sampai tuntas ya.
Sebelum lanjut, ada sedikit informasi untuk calon mempelai pengantin. Jika anda sedang mencari make up artist profesional untuk prewedding, pesta dan rias pengantin. Anda dapat menggunakan Make Up Artist Parasayu. Dengan MUA yang berpengalaman dan berkualitas, tentu hasil riasan pada hari pernikahan akan tampak cantik memukau. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon/WA 0895404100004 atau menghubungi website https://mua.parasayu.net/.
Mengenal Mahkota Pengantin Tradisional
Mahkota merupakan salah satu bagian yang sering digunakan oleh mempelai wanita. Selain agar nampak anggun, penggunaan mahkota pada pernikahan tradisional juga mempunyai makna dalam pengaplikasiannya. Oleh karena itu, meski berat namun penggunaan mahkota pada pernikahan adat selalu digunakan. Berikut beberapa pernikahan tradisional yang sering menggunakan mahkota pengantin.
Pengantin Adat Sunda
Pernikahan adat Sunda merupakan salah satu pernikahan yang pengantin wanitanya menggunakan mahkota. Mahkota yang digunakan oleh pengantin wanita bernama siger Sunda. Penggunaan siger pada pengantin Sunda dikombinasikan dengan kembang goyang, kembang tajur dan ronce melati. Hasil dari perpaduan tersebut membuat penampilan pengantin sunda terlihat cantik nan anggun.
Pengantin Adat Jogja
Selanjutnya ada pernikahan adat Jogja yang menggunakan mahkota pada mempelai wanitanya. Pada zaman dahulu, penggunaan mahkota hanya diperuntukan bagi para putri kerajaan dan kerabat keratonan. Namun dengan seiring perkembangan zaman, penggunaan mahkota diperbolehkan digunakan untuk masyarakat umum.
Penggunaan mahkota pada memepelai wanita dipadukan dengan paes ageng, sanggul pandan, gunungan, canduk mentul hingga aksesoris lainnya.
Pengantin Adat Jawa Solo
Kemudian ada pengantin wanita yang menggunakan mahkota dari pernikahan adat Jawa Solo. Sedikit berbeda dari pernikahan adat Jogja, pengantin Solo Putri juga menggunakan mahkota dengan sanggul mengkurep sebagai sanggulnya.
Sanggul mengkurep akan diberikan aksesoris rajutan melati dan ditambahkan canduk mentul sebagai pelengkap. Biasanya jumlah canduk mentul yang digunakan berjumlah ganjil seperti lima, tujuh atau sembilan.
Pengantin Adat Bugis
Selanjutnya ada pengantin wanita yang menggunakan mahkota dari pernikahan adat Bugis. Mahkota yang digunakan oleh pengantin Bugis bernama Saloko. Mahkota ini terinspirasi dari burung merak yang berwarna-warni. Selain itu, hiasan seperti paes juga terdapat pada kening pengantin. Riasan pada dahi pengantin Bugis disebut dadasa. Hiasan tersebut terinspirasi dari bunga teratai yang suci serta mempunyai banyak manfaat. Dengan perpaduan mahkota serta make up pengantin yang elegan membuat pengantin Bugis terlihat cantik dan elegan.
Pengantin adat Palembang
Dalam pernikahan adat Palembang, pengantin wanita menggunakan mahkota yang bernama mahkota karsuhun dan mahkota paksangko. Kedua mahkota ini biasa digunakan oleh mempelai pengantin. Adapun yang membedakannya yaitu jika menggunakan busana adat Aesan Gede maka mahkota yang digunakan adalah mahkota karsuhun. Dan jika menggunakan busana adat Aesan Paksangko maka mahkota yang digunakan adalah mahkota paksangko.
Kedua mahkota ini mempunyai berat yang lumayan besar. Namun dalam acara pernikahan adat Palembang, penggunaan kedua mahkota ini harus digunakan. Tampilan cantik dan aggun juga sangat tampak ketika mempelai wanita menggunakan mahkota tersebut.
- Baca Juga : 7 Pilihan Restoran untuk Lamaran di Cibubur
- Baca Juga : 7 Inspirasi Gaun Pengantin Simple Tapi Mewah
Pengantin Adat Lampung
Kemudian ada mempelai wanita dari adat Lampung yang menggunakan mahkota. Nama dari mahkota yang dikenakan bernama Siger Lampung. Untuk berat dari mahkota ini juga cukup besar yaitu 3 sampai 4 kilogram. Corak kuning keemasan menjadi ciri khas dari Siger pernikahan adat Lampung.
Mahkota Pengantin Adat Betawi
Selanjutnya ada pengantin adat Betawi. Keunikan dari pernikahan adat Betawi tidak hanya dari prosesinya saja, lebih dari itu pengantin adat Betawi terlihat begitu cantik bak putri kerajaan. Hal ini dapat kita lihat dari penggunaan mahkota yang digunakan oleh mempelai wanita.
Mahkota yang digunakan oleh mempelai wanita tersebut bernama Siangkok yang mempunyai cadar berwarna keemasan atau perak. Biasanya dalam penggunaan mahkota Siangkok akan dipadukan dengan aksesoris lainnya seperti kembang kelapa serta kembang rumput.
Pengantin Adat Minang
Dalam pernikahan adat Minang dapat kita lihat jika mempelai wanita menggunakan mahkota yang cukup besar dikepalanya. Mahkota yang biasa digunakan oleh pengantin Minang tersebut bernama Suntiang.
Dalam proses penggunaan Suntiang cukup memakan waktu, hal ini dikarenakan terdapat sebelas lapisan yang harus disusun sedimikian agar Suntiang terlihat cantik. Untuk berat dari mahkota Suntiang juga cukup berat yaitu sekitar 5 hingga 6 kilogram.
Pengantin Adat Mandailing
Kemudian ada pernikahan adat Mandailing yang menggunakan mahkota pada mempelai wanitanya. Mahkota yang digunakan oleh mempelai wanita adat Mandailing biasa disebut Bulang. Mahkota ini cukup unik dilihat, bentuknya seperti tanduk yang bertingkat dengan corak berlapiskan warna keemasan.
Pengantin Adat Bali
Selanjutnya ada pengantin adat Bali yang menggunakan mahkota. Mahkota yang digunakan dalam pernikahan adat Bali terinspirasi dari kerajaan Badung yang berada di pulau Bali. Mahkota yang digunakan pada memepelai wanita tersebut merupakan hiasan bunga sandat yang disusun sedemikian rupa dengan menggunakan unsur warna emas.
Dalam penyusunan bunga sandat tersebut, satu persatu bunga tersebut ditusukan kepada rambut yang sudah dibentuk agar tidak mengenai kulit kepala. Untuk berat dari mahkota ini juga lumayan berat yaitu dapat mencapai berat 3,5 kilogram.
Nah itu dia beberapa mahkota pengantin tradisional yang sering digunakan pada acara pernikahan adat di Indonesia.
Jika anda sedang mencari MUA untuk acara pernikahan dan yang lainnya, anda dapat menggunakan MUA Parasayu. Dengan MUA yang profesional dan berpengalaman, tentu tampil cantik di hari bahagia dapat kita wujudkan. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi MUA Parasayu di nomor telepon atau WA 0895404100004.
- Baca Juga : Mengenal Makna Pengantin Solo Basahan
- Baca Juga : Mengenal Kain Ulos Batak dari Sejarah hingga Jenisnya